Kabar dan Berita Penerima Beasiswa Al Azhar PM Darussalam Gontor Ulul Albab

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Mengenal Sekilas Periodisasi Singkat Sejarah Peradaban Islam


Ululalbab.org - Sebagai umat Islam sudah selayaknya kita mengetahui sejerah dari peradabannya sendiri, seperti kata pepatah, bahwa barang siapa yang tidak mengetahui apa yang terjadi pada masa lalu maka tidak akan mengetahui apa yang terjadi di masa depan. Secara singkat peradaban islam terbagi atas empat periodisasi yang di antaranya adalah sebagai berikut:


1.1. Periode Sebelum Islam


Periode ini berlangsung sejak zaman nabi Adam As. yang diikuti dengan kedatangan nabi-nabi selanjutnya sampai zaman sebelum pengutusan nabi Muhammad Saw. rahmatan lil a’lamin. Dan semua ini jelas mereka semua datang dengan satu risalah yaitu Islam sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Swt. di dalam Al-Qur’an:


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ (النحل: 36)


“Dan sungguh, kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan) “Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut””


إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ   (ال عمران: 19)


“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam”


1.2. Periode Kenabian (570-632 M)


Periode ini adalah periode yang dimulai dari lahirnya Nabi Muhammad Rasulullah Saw. hingga beliau wafat, dan inilah zaman terbaik yang pernah ada dalam sejarah Islam. Pada zaman inilah Islam sebagai suatu agama dan peradaban lahir. Seluruh kabilah Arab dapat bersatu dalam satu bendera, yaitu Islam. Inilah salah satu bukti dari cahaya kenabian Nabi Muhammad Rasulullah. Hingga beliau wafat, wilayah kekuasaan Islam telah mencakup seluruh Semenanjung Arab.


1.3. Periode Khulafa Ar-Rasyidun (632-661 M)


Rasulullah Saw. bersabda :

فعليكم بسُنَّتي وسُنَّةِ الخُلَفاءِ الرَّاشِدينَ المَهْدِيِّينَ من بعدي 

“Hendaklah kalian berdiri di atas sunnahku, dan sunnah para khulafa ar-rasyidin al-mahdiyyin setelah ku” 


Periode ini berlangsung kurang dari 30 tahun dan islam telah menjadi suatu peradaban yang besar tumbuh dari kesadaran manusia atas agamanya yang dimana sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Para pemimpin pada zaman ini berjalan atas ajaran Rasulullah Saw. dalam kepemimpinanya dan layak dijadikan contoh bagi seorang pemimpin, walaupun di akhir dari periode ini terjadi suatu fitnah yang memecah belah umat Islam.


Pemimpin-pemimpin pada periode ini adalah sebagai berikut:

1. Abu Bakar As-Shiddiq (632-634 M)

2. Umar bin Khattab (634-643 M)

3. Ustman bin Affan (644-656 M)

4. Ali bin Abi Thalib (656-661 M) 

5. Hasan bin Ali (661)


1.4. Periode Daulat Umawiyyah(661-749 M)


Daulat Uamwiyyah adalah daulat kerajaan pertama dalam islam yang berada pada keluarga Bani Umayyah. Bani Umayyah adalah salah satu dari keluarga yang memiliki posisi penting dalam kaum Quraisy sebelum Islam lahir. Nasab mereka bertemu dengan Rasulullah Saw. di kakeknya yang bernama Abdu Manaf. Daulah ini dalam sejarahnya hanya berumur 91 tahun, akan tetapi dalam waktu yang singkat umat kekuasaan umat Islam membentang dari dari timur di pinggiran Cina, dan barat di Andalus Spanyol dan Prancis Selatan. 


Maka tak anyal bahwa daulat Islamiyah yang memiliki daerah paling luas dalam sejarah umat Islam adalah daulat Umayyah. Hal ini terjadi kerana daulat Umayyah memliki fokus untuk melakukan peluasan wilayah Islam. Setelah runtuhnya daulat Umayyah, berhentilah peluasan wilyah Islam, dikarenakan daulat Abbasiyah tidak memliki fokus untuk memperkuat pasukannya untuk melakukan peluasan wiayah. Pusat pemerintahan daulat ini berada di Damaskus, Syiria. 


Dalam 91 tahun ini, daulat Umayyah dipimpin oleh 14 Khalifah. Diantara Khalifah yang paling menonjol adalah Mu’awiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Al-Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz. Salah satu peninggalan sejarah pada masa ini ada Masjid Jami’ Umawy di Damaskus.


1.5. Periode Daulat Abbasiyah (749-1258 M)


Daulat Abbasiyah berdiri setelah pendiri daulah ini Abu Abbas Abdullah As-Safah mengkudeta kekhalifahan daulat Umayyah di Damasukus pada tahun 749 M dan pembunuhan khalifah terakhir daulat Umayyah Marwan bin Muhammad di Mesir sampai runtuhnya Baghdad oleh pasukan Mongol pada tahun 1258 M. 


Beberapa orang di antara keluarga Bani Umayyah berhasil melarikan diri ke Andalus dan mendirikan daulat di sana terlepas dari pengaruh daulat Abbasiyah. Selain itu, daulat Abbasiyah adalah salah satu daulat terlama yang pernah ada dalam sejarah umat Islam dan juga salah satu daulat yang menjadi pusat kelimuan dunia pada zaman keemasannya. 


Daulat Abbasiyah dalam sejarahnya terbagi menjadi dua fase: 


1. Fase kemajuan: Fase kemajuan ini dimulai pada tahun 749-861 M. Pada masa ini daulat Abbasiyah sampai pada puncak kejayaan dan kota Baghdad ibukota kekhalifahan adalah pusat keilmuan dunia. Selama masa ini telah berkuasa 10 khalifah Abbasiyah. Di antara khalifah Abbasiyah yang memiliki pengaruh adalah Abu Ja’far Al-Manshur, Harun Ar-Rasyid, dan Al-Makmun. 


2. Fase kemunduran: Fase kemunduran  daulat Abbasiyah dimulai sejak kematian Al- Mutawakkil pada tahun 861 hingga keruntuhan daulat Abbasiyah di Baghdad oleh tentara Mongol pada tahun 1257 M. Pada masa ini pemerintahan secara keseluruhan diatur oleh militer atau kesultanan lain. Kekhalifahan pada masa ini yang dipegang oleh Bani Abbas hanyalah simbol persatuan umat Islam belaka.


1.6. Periode Daulat Mamalik (1259-1517 M)


Salah satu yang membuat daulat Mamalik menjadi salah satu periodisasi dalam sejarah peradaban Islam adalah peran besarnya dalam menghentikan invasi Mongol dan perang Salib yang merupakan ancaman bagi peradaban Islam. Pada masa kejayaannya, kekuasaan daulat ini mencakup wilayah Mesir, Syam, Hijaz, dan Sudan Utara. Selian itu, daulat Mamalik memiliki peran yang cukup besar dalam mengembalikan kekhalifahan Islam. 


Suthan Adz-Dzahir Baybras, salah satu sulthan Mamlik mengembalikan kekhilafahan Abbasiyah dibawah daulat Mamalik setelah kekhilafahan islam menghilang dari muka bumi ini. Selain itu, daulat Mamalik memliki peran besar dalam mengembalikan keilmuan Islam yang sempat menghilang dengan runtuhnya Baghdad. Yaitu dengan membuka kembali masjid Al-Azhar dan menjadikannya pusat pembelajarn ilmu pengetahuan. Banyak sekali buku-buku turost yang ditulis pada masa ini.


Secara keseluruhan, daulat Mamalik memiliki dua periode kekuasaan, yaitu periode Mamalik Bahri dan Mamalik Burji. Mamalik Bahri adalah mamalik yang menguasai daulat pada awal pemerintahnya, sedangkan mamalik Burji sebaliknya. 


Sedangkan keadaan dunia Islam selama daulat ini berada dalam kerancuan. Di timur bagian Asia, umat Islam berada dalam kekuasaan Mongol sampai muncunya daulat Ilkhanate muslim. Di Anatolia, kesulthanan-keshultanan Saljuk menepati tempat ini hingga munculnya daulat Ustmaniyah. Di India pun telah berkuasa kerajaan-kerajaan Islam di sana. Bahkan peradaban islam telah mencapai Asia Tenggara di Malaka dan Nusantara.


1.7. Periode Daulat Ustmaniyah (1517-1923 M)


Rasulullah Saw bersabda :

لَتُفْتَحَنَّ القُسطَنْطِينِيَّةُ فلنعمَ الأميرُ أميرُها ولنعمَ الجيشُ ذلك الجيش

“Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin saat itu, dan sebaik-baiknya pasukan adalah pasukan perang saat itu”


Daulat ini berdiri pada tahun 1299 M oleh Osman bin Urtughrul, yang di mana dia mendapatkan wilayah dari ayahnya Urtughrul dan memperluasnya. Kepadanya lah nisbah nama dari daulat Ustmaniyah. Kemudian terus berkembang hingga menjadi daulat yang besar yang membentang dari perbatasa Austria di Eropa dan Baghdad di Timur, Hijaz di selatan dan Maghrib di  Afrika. 


Daulat ini berhasil menaklukan kota Konstantinopel pada masa Sultan Muhammad II dan mencapai zaman keemasannya adalah pada masa Sultan Sulaiman Al-Qonuni yang di mana daulat ini menjadi daulat terkuat dan mencapai wilayah terluasnya. Dan daulat ini berakhir pada tahun 1922 di tangan Turki muda, dan pada 1923 M diikutii dengan penghapusan kekhilfahan pada 3 Maret 1924 M.


1.8. Periode Dunia Islam Saat Ini (1922-sekarang)


Periode ini adalah priode kita saat ini. Umat islam terpecah menjadi negara-negara yang banyak. Pada periode ini terjadi pembaharuan besar-besaran. Yang dimaksud dengan dunia Islam adalah negara-negara yang jumlah penduduknya mayoritas beragama Islam dengan persentase lebih dari 50%. 


Akan tetapi ada pertimbangan lain selain jumlah penduduk dalam dunia Islam.  Ada yang beradasarkan undang-undang negara jika yang dipakai hukum Islam, ada juga yang berpendapat bahwa negara yang pemimpinnya beragama Islam, maka negara tersebut termasuk dalam negara dunia Islam.


Secara keseluruhan terdapat kurang lebih 55 negara yang termasuk dalam dunia Islam. Pembagian ini kebanyakan berdasarkan penbagian selama kolonialisme pada perang dunia kedua. Dan permasalahan barupun muncul di segala sisi entah itu dari politik, ekonomi, sosial, budaya, ideologi dan sebagainya.


Ditulis oleh : Amiruddary Nur Musthofa

Disunting oleh : Redaksi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Pandora