Tentang Beasiswa Al Azhar Jalur PM Darussalam Gontor
Grand Syaikh Al Azhar membuka peringatan 90
tahun PM Darussalam Gontor pada Kamis, 25 Februari 2016. Ia tiba di Gontor
didampingi oleh Menteri Agama RI, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Sekretaris Jenderal
Majelis Hukama al-Muslimin, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik
Arab Mesir, Duta Besar Republik Arab Mesir untuk Republik Indonesia, Dekan
Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, dan beberapa tamu penting lainnya.
K.H Hasan Abdullah Sahal, selaku pimpinan
pondok juga menegaskan bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor telah menjalin
ikatan persaudaraan dan kerjasama dalam membangun pendidikan umat Islam sejak
puluhan tahu yang lalu. Kiai Sahal juga berharap hubungan antara kedua lembaga
ini akan terus berkesinambungan. Adapun nilai yang diambil oleh PM Darussalam
Gontor dari Al-Azhar ialah nilai dan sistem perwakafannya.
Grand Syaikh mengatakan, kunjungan kali ini
adalah yang kedua. 10 tahun lalu, dia ikut rombongan Grand Syaikh Azhar
sebelumnya, Dr. Muhammad Sayyid Tantowi ke Pondok Gontor. “Saya tidak terlalu
tahu banyak tentang pondok ini. Saya tidak tahu apakah ini salah Syaikh Al
Azhar atau salah Doktor Hasan?” candanya.
“Pondok Gontor merupakan miniatur Universitas
Al Azhar dalam upaya membentuk generasi muda Indonesia yang berpegang teguh
pada ajaran Islam,” ungkap Grand Syaikh.
Menurutnya, Gontor memiliki peran penting
dalam membentuk jiwa dan pikiran moderat melalui pendidikan, pengajaran, dan
kebudayaan. “Ini usaha paling berat yang sebagian besar negara Islam di dunia
ini tidak mampu melaksanakannya sampai saat ini.” Tegasnya di depan 4.500
santri dan 1.000 tamu undangan di Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam
Gontor.
Berita Terkait : Tentang Ulul Albab
Grand Syaikh mengungkapkan, sebagai bentuk
dukungan nyata dari Al Azhar dan dalam rangka mempererat hubungan antar dua
lembaga ini, maka Universitas Al Azhar akan memberikan 50 beasiswa khusus untuk
Gontor di semua fakultas, baik Fakultas Agama maupun Fakultas Sains.
Kemudian pada Kamis, 30 Juni 2016, rombongan
umrah bersama K.H Hasan Abdullah Sahal melanjutkan perjalanan ke Kairo, Mesir.
Kali ini, rombongan akan menemui Grand Syaikh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmad
Muhammad Ahmad At-Thayyib. Pertemuan ini bertujuan untuk menindaklanjuti 50
beasiswa yang diberikan oleh Grand Syaikh kepada Pondok Modern Darussalam
Gontor, saat kunjungannya pada bulan Februari lalu.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak saling
memberikan cinderamata dan ditutup dengan sesi foto bersama. Duta Besar
Abdurrahman Musa menegaskan kembali kepada Pimpinan Gontor, bahwa tiket 50 orang
beasiswa dari Gontor yang akan ke Mesir tersebut, menjadi tanggung jawab Al
Azhar dan akan dikirimkan melalui Kedutaan Besar Mesir di Jakarta.
Menindaklanjuti pemberian 50 beasiswa dari
Grand Syaikh Al Azhar, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) segera menentukan
utusannya. Pada akhir tahun 2016, sebanyak 28 orang ustadz dan 22 orang
ustadzah diberangkatkan secara resmi oleh Bapak Pimpinan. Mereka menjadi
generasi pertama untuk beasiswa Al Azhar jalur Gontor dengan nama generasi Assabiqunal
Awwalun.
Kemudian pada tahun berikutnya, pada Jum’at
pagi, 14 September 2017, Pimpinan PMDG beserta para ketua lembaga tinggi
melepas calon mahasiswa/i Universitas Al Azhar penerima beasiswa gelombang ke-2
yang menamakan dirinya sebagai jama’ah Anshorullah. Dalam acara
tersebut, K.H Hasan Abdullah Sahal berpesan kepada para calon mahasiwa/i agar
memperkuat niatnya dalam menuntut ilmu di luar negeri.
Pada tahun berikutnya, tepat pada hari Rabu, 2
Mei 2018, Grand Syaikh Al Azhar mengadakan kunjungan di Pondok Modern
Darussalam Gontor kampus putri. Pada kesempatan kali ini Grand Syaikh Al Azhar
memberikan beasiswa tambahan sebanyak 30 beasiswa bagi Gontor putri. Pemberian
beasiswa ini adalah sebagai hadiah dari pemimpin Mesir untuk Gontor terkhusus
bagi Gontor putri. Dengan ini, Pondok Modern Darussalam Gontor menerima 80
beasiswa khusus bagi PMDG.
Hingga saat ini, sudah ada 5 generasi yang
sudah menginjakkan kaki di bumi kinanah ini. Berikut nama setiap generasi
beasiswa Al Azhar jalur Pondok Gontor:
1. Assabiqunal Awwalun, generasi
pertama keberangkatan 2016;
2. Anshorullah, generasi kedua keberangkatan 2018;
3. Waratsatul Anbiya’, generasi ketiga
keberangkatan 2019;
4. Shofwatul Mulhimin, generasi keempat
keberangkatan 2021, dan;
5. Ulul Albab, generasi kelima
keberangkatan 2022.
Pada tahun ini, sudah terhitung satu generasi
yang sudah menyelasikan studinya di Al Azhar. Yaitu generasi pertama
keberangkatan 2016, Assabiqunal Awwalun.
Sebanyak 39 penerima beasiswa Al Azhar jalur
Gontor berhasil menyelesaikan studi Strata 1 mereka. Mereka berasal dari
berbagai macam jurusan maupun fakultas yang berbeda, yaitu Fakultas Lughah
Arabiyah, Ushuluddin, Syari’ah Islamiyyah untuk laki-laki dan Fakultas Dirasat
Islamiyyah Wal Arabiyah, Lughah Arabiyah, Ushuluddin, Syari’ah Islamiyah ditambah
Fakultas Ilm an-Nafs untuk perempuan. 2 di antaranya berhasil meraih
predikat Mumtaz Ma’a Martabati Syaraf, 12 Jayyid Jiddan Ma’a
Martabati Syaraf, 9 Jayyid Jiddan, dan 13 lainnya Jayyid.
Sebagai bentuk apresiasi atas kelulusan dan
prestasi mereka, diadakanlah Haflah Takharruj sekaligus Haflah Wada’ pada
Selasa, 12 Oktober 2021. Acara ini dihadiri oleh beberapa tamu kehormatan.
Dalam acara itu, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) K.H Hasan
Abdullah Sahal menyampaikan wejangan dalam bentuk video. Beliau mengajak para
wisudawan dan wisudawati agar tidak terlena dengan harta, tahta, pangkat, titel
ataupun gelar. Menurut Kiai Hasan, semua hal tersebut merupakan sumber
kehormatan dan penghormatan, namun nilai kehormatan yang sebenarnya terletak
pada kesempurnaan dalam beragama (Kamaalu ad-Din).
Kiprah para penerima beasiswa Gontor bukan
hanya sampai sini saja, perjuangan serta pengabdian kepada Pondok Modern maupun
masyarakat merupakan tantangan dan tugas yang harus diemban oleh setiap
individu penerima beasiswa Gontor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar