Kabar dan Berita Penerima Beasiswa Al Azhar PM Darussalam Gontor Ulul Albab

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Grand Syeikh AL Azhar Dengan Pimpinan Pondo Modern DArusallam Gontor

Tentang Beasiswa Al Azhar Jalur PM Darussalam Gontor


Pada bulan Agustus tahun 2016, Pondok Modern Darussalam Gontor mengadakan peringatan ulang tahun yang ke-90. Berbagai rentetan acara turut memeriahkan momentum peringatan 90 tahun Gontor. Dan untuk mengawali acara-acara tersebut Pondok Modern Darussalam Gontor mengundang Grand Syaikh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmad At-Thayyib untuk membuka secara resmi peringatan tersebut.


Grand Syaikh Al Azhar membuka peringatan 90 tahun PM Darussalam Gontor pada Kamis, 25 Februari 2016. Ia tiba di Gontor didampingi oleh Menteri Agama RI, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Sekretaris Jenderal Majelis Hukama al-Muslimin, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir, Duta Besar Republik Arab Mesir untuk Republik Indonesia, Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, dan beberapa tamu penting lainnya.


K.H Hasan Abdullah Sahal, selaku pimpinan pondok juga menegaskan bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor telah menjalin ikatan persaudaraan dan kerjasama dalam membangun pendidikan umat Islam sejak puluhan tahu yang lalu. Kiai Sahal juga berharap hubungan antara kedua lembaga ini akan terus berkesinambungan. Adapun nilai yang diambil oleh PM Darussalam Gontor dari Al-Azhar ialah nilai dan sistem perwakafannya.


Grand Syaikh mengatakan, kunjungan kali ini adalah yang kedua. 10 tahun lalu, dia ikut rombongan Grand Syaikh Azhar sebelumnya, Dr. Muhammad Sayyid Tantowi ke Pondok Gontor. “Saya tidak terlalu tahu banyak tentang pondok ini. Saya tidak tahu apakah ini salah Syaikh Al Azhar atau salah Doktor Hasan?” candanya.


“Pondok Gontor merupakan miniatur Universitas Al Azhar dalam upaya membentuk generasi muda Indonesia yang berpegang teguh pada ajaran Islam,” ungkap Grand Syaikh.


Menurutnya, Gontor memiliki peran penting dalam membentuk jiwa dan pikiran moderat melalui pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. “Ini usaha paling berat yang sebagian besar negara Islam di dunia ini tidak mampu melaksanakannya sampai saat ini.” Tegasnya di depan 4.500 santri dan 1.000 tamu undangan di Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor.


Berita Terkait : Tentang Ulul Albab


Grand Syaikh mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan nyata dari Al Azhar dan dalam rangka mempererat hubungan antar dua lembaga ini, maka Universitas Al Azhar akan memberikan 50 beasiswa khusus untuk Gontor di semua fakultas, baik Fakultas Agama maupun Fakultas Sains.


Kemudian pada Kamis, 30 Juni 2016, rombongan umrah bersama K.H Hasan Abdullah Sahal melanjutkan perjalanan ke Kairo, Mesir. Kali ini, rombongan akan menemui Grand Syaikh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmad At-Thayyib. Pertemuan ini bertujuan untuk menindaklanjuti 50 beasiswa yang diberikan oleh Grand Syaikh kepada Pondok Modern Darussalam Gontor, saat kunjungannya pada bulan Februari lalu.


Di akhir pertemuan, kedua belah pihak saling memberikan cinderamata dan ditutup dengan sesi foto bersama. Duta Besar Abdurrahman Musa menegaskan kembali kepada Pimpinan Gontor, bahwa tiket 50 orang beasiswa dari Gontor yang akan ke Mesir tersebut, menjadi tanggung jawab Al Azhar dan akan dikirimkan melalui Kedutaan Besar Mesir di Jakarta.


Menindaklanjuti pemberian 50 beasiswa dari Grand Syaikh Al Azhar, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) segera menentukan utusannya. Pada akhir tahun 2016, sebanyak 28 orang ustadz dan 22 orang ustadzah diberangkatkan secara resmi oleh Bapak Pimpinan. Mereka menjadi generasi pertama untuk beasiswa Al Azhar jalur Gontor dengan nama generasi Assabiqunal Awwalun.


Kemudian pada tahun berikutnya, pada Jum’at pagi, 14 September 2017, Pimpinan PMDG beserta para ketua lembaga tinggi melepas calon mahasiswa/i Universitas Al Azhar penerima beasiswa gelombang ke-2 yang menamakan dirinya sebagai jama’ah Anshorullah. Dalam acara tersebut, K.H Hasan Abdullah Sahal berpesan kepada para calon mahasiwa/i agar memperkuat niatnya dalam menuntut ilmu di luar negeri.


Pada tahun berikutnya, tepat pada hari Rabu, 2 Mei 2018, Grand Syaikh Al Azhar mengadakan kunjungan di Pondok Modern Darussalam Gontor kampus putri. Pada kesempatan kali ini Grand Syaikh Al Azhar memberikan beasiswa tambahan sebanyak 30 beasiswa bagi Gontor putri. Pemberian beasiswa ini adalah sebagai hadiah dari pemimpin Mesir untuk Gontor terkhusus bagi Gontor putri. Dengan ini, Pondok Modern Darussalam Gontor menerima 80 beasiswa khusus bagi PMDG.


Hingga saat ini, sudah ada 5 generasi yang sudah menginjakkan kaki di bumi kinanah ini. Berikut nama setiap generasi beasiswa Al Azhar jalur Pondok Gontor:


1. Assabiqunal Awwalun, generasi pertama keberangkatan 2016;

2. Anshorullah, generasi kedua keberangkatan 2018;

3. Waratsatul Anbiya’, generasi ketiga keberangkatan 2019;

4. Shofwatul Mulhimin, generasi keempat keberangkatan 2021, dan;

5. Ulul Albab, generasi kelima keberangkatan 2022.


Pada tahun ini, sudah terhitung satu generasi yang sudah menyelasikan studinya di Al Azhar. Yaitu generasi pertama keberangkatan 2016, Assabiqunal Awwalun.


Sebanyak 39 penerima beasiswa Al Azhar jalur Gontor berhasil menyelesaikan studi Strata 1 mereka. Mereka berasal dari berbagai macam jurusan maupun fakultas yang berbeda, yaitu Fakultas Lughah Arabiyah, Ushuluddin, Syari’ah Islamiyyah untuk laki-laki dan Fakultas Dirasat Islamiyyah Wal Arabiyah, Lughah Arabiyah, Ushuluddin, Syari’ah Islamiyah ditambah Fakultas Ilm an-Nafs untuk perempuan. 2 di antaranya berhasil meraih predikat Mumtaz Ma’a Martabati Syaraf, 12 Jayyid Jiddan Ma’a Martabati Syaraf, 9 Jayyid Jiddan, dan 13 lainnya Jayyid.


Sebagai bentuk apresiasi atas kelulusan dan prestasi mereka, diadakanlah Haflah Takharruj sekaligus Haflah Wada’ pada Selasa, 12 Oktober 2021. Acara ini dihadiri oleh beberapa tamu kehormatan. Dalam acara itu, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) K.H Hasan Abdullah Sahal menyampaikan wejangan dalam bentuk video. Beliau mengajak para wisudawan dan wisudawati agar tidak terlena dengan harta, tahta, pangkat, titel ataupun gelar. Menurut Kiai Hasan, semua hal tersebut merupakan sumber kehormatan dan penghormatan, namun nilai kehormatan yang sebenarnya terletak pada kesempurnaan dalam beragama (Kamaalu ad-Din).


Kiprah para penerima beasiswa Gontor bukan hanya sampai sini saja, perjuangan serta pengabdian kepada Pondok Modern maupun masyarakat merupakan tantangan dan tugas yang harus diemban oleh setiap individu penerima beasiswa Gontor.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Pandora