Turki dan Syiria; Gempa Besar Terjadi, Korban Tewas Meningkat Lebih Dari 1000 Orang
ululalbab.org - Setidaknya 1.500 orang telah tewas setelah dua
gempa kuat melanda Turki dan Suriah dalam waktu 12 jam. Jumlah korban tewas
diperkirakan akan meningkat, operasi pencarian dan penyelamatan sedang
berlangsung di seluruh wilayah karena banyak bangunan telah runtuh dan
diperkirakan ada banyak orang yang terjebak di bawah puing-puing bangunan.
Dilansir dari The Guardian menurut laporan
resmi dari Turki mengatakan 1.014 orang meninggal dunia, 5.383 terluka, dan
2.818 bangunan runtuh. Kementerian kesehatan Suriah mengatakan bahwa lebih dari
326 orang telah tewas dan 1.042 terluka. Selain angka-angka itu, layanan
penyelamatan White Helmets di barat laut Suriah di daerah-daerah yang tidak
dikendalikan oleh pemerintah menempatkan jumlah korban tewas mereka di angka 221
orang, sehingga memberikan total korban sebanyak 1.561 orang yang dikonfirmasi telah
meninggal dunia.
Gempa pertama memiliki pusat gempa di dekat
Gaziantep, dan telah merusak kastil bersejarah di sana yang telah digunakan
sejak zaman Romawi.
Gempa pertama melanda pada pagi hari di saat banyak
orang tidur, dan berkekuatan magnitudo 7,8, salah satu gempa paling kuat di
wilayah itu setidaknya dalam satu abad. Itu dirasakan hingga sejauh Siprus dan Kairo.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC)
mengatakan data awal menunjukkan gempa besar kedua berukuran 7,7 magnitudo, dan
berada 67 km (42 mil) timur laut KahramanmaraÅŸ, Turki, pada kedalaman 2 km. Ada
lebih dari 100 gempa susulan yang lebih kecil yang didaftarkan oleh seismolog.
Lebih dari 10 tim pencarian dan penyelamatan
dari Uni Eropa telah dimobilisasi setelah gempa bumi yang melanda Turki. Komisi
Eropa, AS, Inggris, Rusia, dan China termasuk di antara negara-negara lain yang
telah membuat penawaran bantuan publik kepada pemerintah Turki dan Syiria.
Komite Penyelamatan Internasional (IRC) telah
menyerukan peningkatan dana untuk bantuan kemanusiaan di Suriah, dengan
mengatakan bahwa banyak orang di barat laut negara itu telah mengungsi hingga
20 kali.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan
pihaknya prihatin dengan daerah-daerah di Turki yang belum ada kabar setelah
gempa.
Pada tahun 1999, getaran dengan magnitudo yang sama dengan gempa hari ini di Turki menghancurkan Izmit yang menewaskan lebih dari 17.000 orang. Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan telah menggambarkan hari Senin sebagai bencana terburuk bagi negara itu sejak 1939, ketika gempa bumi menewaskan lebih dari 32.000 orang dan melukai lebih dari 100.000 orang.
Oleh : Dimas Dwi Gustanto
Disunting oleh : Redaksi
Semoga keluarga kita WNI di Turki di lindungi Allah.
BalasHapus