Fana
Siang itu
Ku dengar dering, berisik
Ku lirik sepersekian detik
Tak kunjung diam
Alih-alih mengambil, ku menggeram
Hingga perlahan
Suara itu tertahan
Sekelilingku bersitahan
Entah aku dungu
Atau buta akan isu
Aksa dari sangkaku, sungguh
Aku pun terduduk lesu
Terbanjiri air mata pilu
Lidahku kelu
Sekali lagi aku ditampar isak
Lumpuh sudah untuk teriak
Sebuah gambaran nyata
Dekat nan jelas di depan mata
Bahwa dunia
Tempat singgah dan berjelaga
Oleh : Nur Rachmatul Kamilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar