Kabar dan Berita Penerima Beasiswa Al Azhar PM Darussalam Gontor Ulul Albab

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

 MENGAPA ALLAH MENCIPTAKAN KHALIFAH DI BUMI, SEDANGKAN ADAM DITEMPATKAN PERTAMA KALI DI SURGA?




Manusia adalah salah satu dari sekian banyaknya ciptaan Allah di semesta milik-Nya yang luas. Dalil penciptaan manusia yang pertama ada pada firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala di surah Al-Baqarah ayat 30 yang menjelaskan bahwa Allah akan menciptakan khalifah di muka bumi.


Sudah menjadi maklum bagi seluruh umat manusia, bahwa manusia pertama di dunia ialah Adam ‘Alaihissalam dan Hawa. Dalam Islam sendiri, sebelum Allah tempatkan mereka di bumi, Allah menempatkan mereka di surga untuk pertama kali. Akhirnya, Allah turunkan mereka ke bumi karena terkena godaan Iblis untuk memakan buah khuldi.


Baca Juga : “Mimpi Osman Ghazi Dan Kelahiran Turki Ottoman”


Yang menarik, ada pertanyaan yang sudah sangat umum di kalangan kita. Yakni, “Mengapa Adam dan Hawa diturunkan ke bumi?” Sekilas, tak ada yang salah dengan pertanyaan ini. Tetapi, jika ditelaah lagi, ada ketidakcocokan dengan apa yang termaktub dalam Al-Qur’an.


“Loh, apanya yang tidak cocok?”


Kembali lagi ke ayat 30 dalam surah Al-Baqarah yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan Khalifah di muka bumi, yaitu manusia. Dari ayat tersebut, kita tahu bahwa hakikat Adam dan Hawa adalah di muka bumi. Lalu, mengapa kita tanyakan lagi: ‘kenapa mereka diturunkan ke bumi’ yang mana hakikat mereka adalah tinggal di bumi?


Sebuah perkara–jika dalam bentuk aslinya–maka jangan tanyakan tentang sebabnya. Dari sini, kita bisa menyimpulkan sebuah pertanyaan: “Mengapa Allah menempatkan Adam dan Hawa di surga?”


Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al-Baqarah ayat 35 sampai dengan 36 yang menjelaskan bahwa Allah menempatkan Adam dan Hawa di surga, kemudian memerintahkan mereka berdua untuk tidak mendekati pohon khuldi, tetapi setan berhasil memperdaya mereka, hingga Allah memerintahkan mereka untuk turun ke bumi sampai waktu yang tidak ditentukan.


Dari tiga ayat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa kita manusia biasa yang tidak akan lepas dari godaan serta tipu daya setan sampai hari kiamat nanti. Dan jangan pernah merasa, jika kita selalu dalam ketaatan, lantas tak akan ada godaan dari setan. Bahkan, Nabi Adam yang ada dalam surga pun masih bisa teperdaya oleh setan.


Wallahu A’lam.


Ditulis oleh : Ali Zainal Abidin

Disunting oleh : Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Pandora