Kabar dan Berita Penerima Beasiswa Al Azhar PM Darussalam Gontor Ulul Albab

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

80 Coret : Pahlawan Mobilitas Masisir



80 Coret : Pahlawan Mobilitas Masisir

Ululalbab.org - Bicara tentang kota Kairo, tentu tak bisa dipisahkan dengan segala hiruk pikuk dan carut marutnya. Kota dengan 9,5 juta penduduk (2017) pasti menyimpan dinamika yang sangat rumit. Mobilitas di tengah padatnya ibu kota merupakan keniscayaan demi lancarnya pelbagai macam kegiatan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi.


Banyak cara dan sarana untuk bermobilitas di tengah padatnya Kairo. Bagi yang mempunyai uang lebih mungkin mempunyai pilihan untuk membeli kendaraan pribadi, bagi yang keadaan ekonominya sedang-sedang saja mungkin tidak ada pilihan lain selain memilih moda kendaraan umum. Di Kairo sendiri terdapat banyak tipe kendaraan umum, di antaranya: Microbus, Metro, Taksi, dan Bus.


Microbus merupakan kendaraan berjenis minibus yang mampu menampung kurang lebih sebanyak 12-15 penumpang, warga lokal menyebutnya Tremco. Sedangkan Metro adalah sistem angkutan cepat yang menggunakan rel listrik dan jalurnya membentang di bawah Kairo. Dan Bus seperti yang kita ketahui adalah moda angkutan massal yang mampu menampung 35 hingga 50 orang jika kapasitasnya dimaksimalkan. Pada kesempatan ini kami ingin mengulas tentang moda transportasi massal yang satu ini.


Baca Juga : Fustat: Ibukota Mesir Pada Zaman Kedatangan Islam


Ada satu trayek yang cukup populer dikalangan mahasiswa Indonesia yg menetap di Mesir (Masisir) yaitu trayek 80 coret (80). Rute ini cukup masyhur dikarenakan menghubungkan 3 kawasan pemukiman warga Indonesia yang paling padat yakni Darrasah, Hay 7, dan Hay 10. Rute ini sendiri membentang dari kawasan Darrasah, Buust, Duwai'ah, Hay (Distrik) 6, Hay 7, Hay 8, Tabbah, dan berakhir di Hay 10 sebelum memutar lagi ke Darrasah.


Bus ini memiliki tampilan yang cukup menimbulkan kesan tersendiri bagi para masisir. Menggunakan body MCV C120 yang gagah dan sasis dari Mercedes-Benz O500M 1726/59. mobil yang dekelola oleh CTA (Otoritas Transportasi Kairo) ini cukup mudah dikenali oleh masisir meski tanpa papan penunjuk rute. Umumnya, memang tiap bus yang beroperasi di Kairo memiliki plang nomer rute khusus dan daerah yang dilaluinya demi memudahkan calon penumpang untuk mengenali sebelum menaiki bus.


Selain bentuk yang mempunyai kesan yang membekas, ternyata rute ini juga memiliki sejarah yang panjang. Bahkan, rute ini sampai disebut dalam novel karangan Habiburrahman El-Shirazy yang berjudul Ayat-ayat Cinta (2007). Konon, dulu bus ini dicat merah dengan lis putih, lalu diubah menjadi lis biru pada 1990, namun karena efek debu dan pasir mengakibatkan warnanya terkesan usang, maka pada 2002 diubah menjadi cat hijau. Pada 2009 catnya kembali ke warna merah seperti pada desain awal, namun kali ini dengan lis kelabu. Sampai berubah lagi dari 2014 sampai sekarang menjadi warna biru meskipun sebagian masih ada yang berwarna hijau.



Terhitung ongkos dari bus ini telah mengalami perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu. Sejauh yang kami catat, ongkos bus ini pernah seharga 150 sen hingga sekarang seharga 5.5 pound Mesir per kepala untuk rute penuh dan setengahnya (3 pound) untuk rute pendek.


80 Coret jika dilihat dari dalam
Tampak dalam
Menaiki bus ini pun adalah sebuah pengalaman yang unik. Sebagai sebuah moda yang didalamnya bercampur masyarakat urban dan pinggiran, tentu banyak latar belakang dan isi kepala dibalik penumpangnya. Kejahatan merupakan salah satunya, sudah tidak asing lagi kalau kendaraan ini menjadi tempat bagi para copet untuk melancarkan aksinya. Berbagai modus operandi yang dilakukan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para penumpangnya.


Terlepas dari berbagai tantangan ketika menaiki 80 coret. Bus ini hadir untuk mengakomodir kebutuhan mobilitas para pelajar dan masyarakat dengan harga yang ramah. Pertumbuhan teknologi yang semakin pesat seakan tak menggerus eksistensi bus ini. Berbagai peristiwa dan tragedi di dalamnya seakan menjadi pengalaman berharga bagi yang pernah menaiki.


Reporter : Iqbal Fawwaz 

Disunting oleh : Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Pandora