Kabar dan Berita Penerima Beasiswa Al Azhar PM Darussalam Gontor Ulul Albab

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Fustat: Ibukota Mesir Pada Zaman Kedatangan Islam

Pemandangan kota Fustat


Ululalbab.org - Fustat merupakan ibu kota Mesir pada zaman kedatangan Islam ke Mesir. Kota ini berdiri di pinggir sungai Nil di Mesir. Selain sebagai sumber air minum, sungai ini juga mendatangkan tanah yang subur dan cocok untuk ditinggali. Pada zaman dahulu, daerah ini merupakan daerah pertanian yang amat subur. Di sisi selatan, orang-orang akan melihat bekas benteng Babilon yang didirikan oleh orang Romawi. Begitu pula di sisi utara, terdapat perbukitan Muqattam yang berjajar.


Fustat didirikan oleh Amru bin Ash Radhiyallahu ‘Anhu. Pendirian kota ini tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan umat muslimin dalam merebut Mesir dari tangan Romawi pada tahun 20 H. Awalnya, Amru bin Ash Radhiyallahu ‘Anhu hendak mempertahankan Iskandariyah sebagai ibu kota Mesir. Karena, kota Iskandariyah memiliki bangunan gedung dan rumah yang representatif, dan tidak memerlukan perbaikan maupun pembangunan kembali.


Maka, Amru bin Ash Ra. mengirim surat kepada Amirul Mukminin Umar bin Khattab Ra.: Amru bin Ash Ra. Hendak meminta izin kepada Umar bin Khattab Ra. untuk menjadikan Iskandariyah sebagai ibu kota kaum muslimin.


Surat itu pun sampai ke tangan Umar bin Khattab Ra. Beliau kemudian membacanya, dan membalas surat itu. Umar bin Khattab Ra. menulis, “Apakah ada sungai yang memisahkan antara diriku dan umat muslimin (Mesir)?” Amru bin Ash Ra. membalasnya, “Ya”. Umar bin Khattab Ra. kemudian membalasnya kembali, “Sesungguhnya aku tidak menghendaki apabila umat muslimin tinggal di tempat di mana air mengalir antara diriku dengan mereka (sungai Nil). Maka, janganlah engkau biarkan sungai mengalir dan menghalangi diriku dengan mereka apabila aku mengunjungi kalian.”


Terkait : Biografi 8 Ulama Berpengaruh di Mesir


Atas dasar itu, Amru bin Ash Radhiyallahu ‘Anhu. memindahkan ibu kota Mesir ke tempat yang lebih dekat dan tidak terhalang oleh sungai Nil. Selain itu, daerah ini juga lebih dekat jaraknya kepada wilayah Arab. Kota itu dibangun di sisi baratnya dan diberi nama Fustat.


Adapun, alasan penamaan kota ini sebagai Fustat adalah, saat Amru bin Ash Ra. hendak berangkat menuju Iskandariyah, Amru bin Ash Ra. memerintahkan pasukannya untuk mendirikan tenda (fustat). Saat itu, tenda pasukan beliau berada di dekat benteng Babilon. Saat mereka kembali dari Iskandariyah, Amru bin Ash Ra. bertanya, “Di mana kita singgah?” Mereka menjawab, “Di fustat (di tempat di mana tenda didirikan”. Sejak saat itu, tempat itu dinamakan sebagai Fustat.


Dalam mendirikan kota Fustat, Amru bin Ash Ra. juga membangun masjid. Karena, masjid berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, dan tempat mendirikan shalat: terutama shalat Jumat. Masjid ini kemudian dikenal sebagai “Masjid Amru bin Ash”, karena dibangun oleh beliau. Masjid ini juga dikenal sebagai “Masjid ‘Atiq”, karena ia merupakan masjid pertama dan tertua di Mesir dan Afrika.


Ibnu Batutah dalam catatan perjalanannya menggambarkan masjid ini sebagai masjid yang agung dan masyhur. Di masjid ini, orang-orang Mesir mendirikan shalat Jumat. Banyak dari madrasah-madrasah yang didirikan mengelilingi masjid ini. Bahkan, madrasah-madrasah ini tidak hanya terpusat di sekeliling masjid semata karena banyaknya dari madrasah yang didirikan.


Masjid Amru bin Ash Ra. menjadi tempat shalat Jumat selama beberapa masa, sampai kota Qata’i dan Masjid Ibnu Thulun didirikan.


Ditulis Oleh : Amiruddary Nur Mustofa

Disunting oleh : Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Pandora