Kabar dan Berita Penerima Beasiswa Al Azhar PM Darussalam Gontor Ulul Albab

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Transisi Kekhalifahan Abbasiyah Ke Utsmaniyah : Khalifah Al Mutawakkil Billah dan Sultan Salim Khan I


Masa Abbasiyah dan Utsmaniyah
Ilustrasi

 

Pendahuluan

Kita sering sekali mendengar istilah Zaman Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah dalam periodik Islam. Periodik ini diambil dari sejarah Kekhalifahan Islam yang berkuasa pada saat itu. Dan kekhalifahan yang diakui oleh Ahli Sunnah Wal Jamaah ialah 3 yaitu : Khilafah Umayyah, Khilafah Abbasiyah, dan Khilafah Utsmaniyah. Adapun Khilafah Fathimiyah itu tidak diakui kecuali orang yang bermazhab seperti Khilafah ini yaitu Syiah.


Sudah banyak sekali tulisan yang menjelaskan transisi kekhalifahan antara Khilafah Umayyah dan Khilafah Abbasiyah, ketika Abul Abbas As Saffah melakukan kudeta terhadap Khilafah Umayyah yang ketika itu dipimpin oleh Khalifah Marwan bin Muhammad. Maka pada saat itu terjadilah peralihan kekuasaan khilafah dari Khilafah Umayyah kepada Khilafah Abbasiyah dan khalifah pertamanya adalah Abul Abbas As Saffah


Bagaimana dengan Khilafah Utsmaniyah ? Apakah Khilafah Utsmaniyah juga mengkudeta Khilafah Abbasiyah? Kapankah itu terjadi?


Hal itu terjadi setelah Kesultahan Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sulthan Salim I Menginvasi Kesulthanan Mamalik di Mesir. Ketika itu Khalifah Al Mutawakkil, Khalifah Abbasiyah berada di Mesir. Disinilah terjadi kesinambungan antara Sulthan Salim I dan Khilafah Abbasiyah Al Mutawakkil .


Untuk menjelaskan kesinambungan ini, maka akan ada jelaskan beberapa hal berikut yang akan di bahas selanjutnya.


1.      Khilafah Abbasiyah di Mesir dan Daulah Mamalik


2.      Invasi Daulah Utsmaniyah Terhadap Daulah Mamalik


3.      Peralihan Khilfah dari Abbasiyah ke Ustmaniyah


       Berita Terkait : Biografi 8 Ulama Berpengaruh Di Mesir


Pembahasan


A.     Khilafah Abbasiyah Di Mesir dan Daulah Mamluk.


Jatuhnya Baghdad dan terbunuhnya Khalifah Al Musta’shim Billah menandakan berakhirnya Khilafah Abbasiyah di Baghdad. Akan tetapi bukan berati berakhirnya Kekhalifahan Abbasiyah secara keseluruhan. Kekhalifahan Abbasiyah masih ada dan berlanjut di Mesir. Khalifah Abbasiyah pertama di Mesir adalah Khalifah Ahmad Al Muntashir Billah.


Hal ini terjadi pada tahun 660 H ketika Sulthan Mamalik Malik Adz Dzohir Baybras berpapasan dengan Imam Ahmad (Al Muntashir sebelum dibai’at Khalifah), dan membawanya ke Mesir. Ketika mereka masuk ke Kairo melalui Bab An Nashr, takjublah semua orang yang berada di sana, seluruh mata menatap kepada Khalifah Bani Abbas itu, karena orang-orang mengira bahwa Khilafah telah menghilang dengan jatuhnya Baghdad di tangan Mongol. Dan sudah 3 setengah tahun Dunia Muslim hidup tanpa Khalifah dari Bani Abbas.


Setelah itu Sulthan Adz Dzahir Baybras menyuruh suruhannya untuk membuat sebuah majlis. Majlis itu dihadiri oleh Qadhi, para masyayikh ilmu di antaranya Syeikhul Islam Izz Bin Abdissalam, para Amir, Sufi, dan staff kerajaan. Imam Ahmad (Al Muntashir Billah) juga hadir pada saat itu. Ketika sudah jelas nasab dari Imam Ahmad, beliau dibai’at menjadi Khalifah dengan gelar “Al Muntashir Bilah”. Kemudian majlis itu dilanjutkan dengan pembaiatan Sulthan Malik Adz Dzahir Baybras oleh khalifah menjadi sulthan atas daerah Mesir dan Syam, diikuti dengan pembaiatan Qodhi, para Amir, dan para pemangku pemerintahan.


Maka sejak saat itu berdirilah kembali Khilafah Abbasiyah di  bawah naungan Kesulthanan Mamalik, dan begitulah seterusnya. Berikut daftar para khalifah Abbasiyah di Mesir :


1.      Ahmad Al Muntashir Billah II


2.      Al Hakim Biamrillah I


3.      Sulaiman Al Mustakfi Billah


4.      Ibrahim Al Wastiq Billah


5.      Ahmad Al Hakim Biamrillah II


6.      Al Mu’tadhid Billah


7.      Al Mutawakkil Alallah I


8.      Umar Al Watsiq Billah


9.      Zakaria Al Mu’tashim Billah


10.   Al Mutawakkil Alallah I


11.    Al Abbas Al Musta’in Billah


12.   Daud Al Mu’tadhid Billah


13.   Al Mutakfi Billah III


14.   Hamzah Al Qoim Biamrillah


15.   Al Mustanjid Billah II


16.   Abdul Aziz Al Mutawakkil Alallah


17.    Ya’kub Al Mustamsik Billah


18.   Al Mutawakkil Alallah III


19.   Ya’kub Al Mustamsik Billah


20.  Al Mutawakkil Allallah

 

B.     Invasi Daulah Utsmaniyah Terhadap Daulah Mamluk.


Invasi Kesulthanan Utsmaniyah terhadap Kesulthanan Mamluk ini merupakan salah satu penyebab terbesar pergeseran Kekhalifahan dari Bani Abbas ke Bani Utsmani. Invasi ini terjadi setelah Kesultahanan Utsmaniyah mampu mengalahkan Kesulthanan Safawid Syiah di bagian Utara dan Barat Iran. Banyak terjadi perbedaan antara sejarawan dalam sebab invasi Kesulthanan Utsmani terhadap Kesulthanan Mamalik, diantaranya mata – mata Utsmani yang menemukan beberapa surat Sulthan Mamalik yang berhubungan dengan Kesulthanan Safawid yang diperangi oleh Utsmani.


Maka berangkatlah kedua pasukan untuk berperang. Pasukan Kesulthanan Utsmani yang dipimpin langsung oleh Sulthan Salim I dan pasukan Kesulthanan Mamalik yang dipimpin langsung oleh Sulthan Qonsuh Al Ghury. Kedua pasukan itu bertemu di dekat Allepo di Marj Dabiq pada tahun 1516 M / 622 H. Dalam pertempuran ini Pasukan Kesulthanan Utsmaniyah memenangkan pertempuran dan Sulthan Mamalik Qansuh Al Ghuri terbunuh di tengah pertempuran.


Setelah itu Pasukan Utsmaniyah melanjutkan penyerbuan ke Mesir tepatnya di Raydaniyah dan terjadi pertempuran disana. Pertempuran itu dapat diatasi oleh Pasukan Utsmaniyah. Ahirnya Kesulthanan Utsmaniyah dapat menaklukkan Mesir dengan masuknya Sulthan Salim I ke Kairo pada April 1517 / Muharram 923. Kemudian Sulthan Salim mengeksekusi beberapa Mamalik salah satunya Sulthan Tuman Bay, Sulthan Mamalik terakhir pengganti Sulthan Qonsuh Al Ghury.

 


C.     Peralihan Kekhilafahan  


Setelah runtuhnya Baghdad di tangan Mongol, maka pusat tempat Kekhilafahan adalah di Mesir. Dengan penaklukan Mesir oleh Kesulthana Ustmani, pusat kekhalifahan pun sudah ditaklukan. Ketika itu, ranah khalifah berada di tangan Bani Abbas yang dipimpin oleh Khalifah Al Mutawakkil Alallah. Setelah penaklukan Utsmani terhadap Mamalik, Khalifah Al Mutawakkil Alallah dibawa ke Istambul bersama Sulthan Salim I. Terjadilah perpindahan Pusat Kekhalifahan dari Mesir ke Istambul.


Terjadi perbedaan pendapat antara para sejarawan tentang peralihan kekhalifahan ini. Telah disebutkan bahwa khalifah terakhir Bani Abbas di Kairo yaitu Khalifah Al Mutawakkil Alallah telah menyerahkan kekhalifahan pada Sulthan Salim I. Pendapat inilah yang banyak diketahui orang tentang pergeseran Kekhalifahan dari Abbasiyah ke Utsmaniyah. Pendapat ini diperkuat dengan dalil bahwa Sulthan Salim I membawa asar khusus kekhalifahan ke Istanbul.


Akan tetapi pada hakikatnya, tidak terjadi peristiwa pergeseran khilafah, seperti pembaiatan Sulthan Salim I menjadi Khalifah oleh Khalifah Al Mutawakkil Alallah. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya buku sejarawan pada saat itu yang menceritakan tentang peristiwa itu. Dan juga masih banyak penyebutan “Sulthan” terhadap Salim I dan tetap meninggalkan “Khalifah” pada Al Mutawakkil Alallah. Begitu juga dengan penyebutan Sulthan Salim dalam surat menyurat dan sebagainya.


Maka dengan itu, Sulthan Salim I pada hakikatnya tidak berambisius menyematkan nama “Khilafah” pada Kesulthnannya. Dan juga Sulthan salim bukanlah keturunan Nabi dan dari keluarga Quraisy seperti yang di sebutkan dalam Fiqih Khilafah. Karena hakikat dari kekhalifahan itu sudah hilang dari keberadaanya. Dan begitu seterusnya sampai pada abad ke 18 karena berbagai kepentingan politik maka istilah “Khilafah” itu pun diberikan kepada Sulthan-sulthan Utsmaniyah sebagai Fardhu Ruhaniyah untuk seluruh muslimin sampai pada yang masuk ke dalam Daulah Masihiyah. Hal ini dibuktikan dengan penyebutan kalimat ‘Khalifah” pada perjanjian Utsmaniyah dan Rusia untuk menenangkan Ruhani umat Muslim di daerah Qirim yang di kuasai oleh Rusia.


Begitulah bagaimana pergeseran kekhalifahan itu antara Bani Abbas dan Bani Utsman. Pada akhirnya Kesultahan Utsmaniyah pun mendapatkan penyebutan “Khilafah” pada negaranya yang merupakan Khilafah Islamiyah terakhir yang pernah ada, walaupun hanya sebuah simbol pemimpin yang mengurusi perkara umat muslimin. Dengan berakhirnya Kesulthanan Utsmaniyah maka berakhir pula Kekhalifahan Islam secara haqiqi ataupun ruhany. Dan mungkin tidak ada yang layak dijadikan khalifah bagi kaum muslimin sampai Imam Al Mahdi Akhir zaman muncul di muka bumi ini. Wallahu A’lam……..


Referensi :


Ash-Shalabby, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, pustaka Al Kaustar,


Ibnu Iyyas, Badai’u Az Zuhur fi Waqoi’I Ad Duhur Juz 5, Alhaiah Al Mishriyyah Al A’ammah Lilkuttab, Kairo, 1983


Abdulaziz, Tarikh Al Masyriq Al Araby, Dar An Nahdhah Al Arabiyah, Bairut, 1983


Usamah, Tuman Bey Akhiru Salatin Al Mamalik, Dar Al Amal, Giza, 1920


Al Usymawi, Al Khilafah Al Islamiyah, Sina Lin Nasyr, 1992


Ditulis Oleh : Fatih Khaufi Rahman

Disunting Oleh : Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Pandora