Kabar dan Berita Penerima Beasiswa Al Azhar PM Darussalam Gontor Ulul Albab

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

 Mengelola Keringat Berlebih: Makanan Yang Harus Dihindari Dan Solusinya




Ululalbab.org - Keringat berlebih, juga dikenal sebagai hiperhidrosis, dapat menjadi sumber ketidaknyamanan dan rasa malu bagi banyak individu. Sementara berkeringat adalah proses alami yang membantu mengatur suhu tubuh, makanan dan minuman tertentu dapat memicu peningkatan keringat. Makanan pedas, alkohol, dan minuman panas seperti teh dan kopi adalah penyebab umum yang menyebabkan keringat berlebih, karena dapat merangsang tubuh untuk menjadi dingin sebagai respons terhadap panas yang mereka hasilkan.

Dr. El-Kady menyarankan untuk menghindari makanan pedas, terutama di lingkungan profesional atau sosial di mana berkeringat tidak diinginkan. Demikian pula, kafein, ditemukan dalam kopi dan beberapa teh, dapat merangsang kelenjar adrenal dan memicu keringat di daerah-daerah seperti ketiak, telapak tangan, dan kaki.

Di sisi lain, makanan tertentu dapat memiliki efek menenangkan pada kelenjar keringat yang terlalu aktif dan mengurangi jumlah keringat yang dihasilkan. Makanan tinggi kalsium, seperti produk susu dan keju, serta almond dan pisang, termasuk dalam kategori ini. Selain itu, buah-buahan dan sayuran dengan kandungan air tinggi, seperti semangka, anggur, brokoli, bayam, dan terong, dapat membantu menurunkan kadar keringat.

Untuk mengelola keringat berlebih, penting untuk tetap dingin dan terhidrasi dengan baik. Mengkonsumsi makanan yang lebih kecil dan lebih sering dapat mengatur suhu tubuh, karena panas metabolik yang dibutuhkan untuk memecah makanan dapat berkontribusi untuk berkeringat. Tetap terhidrasi dengan baik juga membantu menjaga suhu tubuh tetap terkendali.

Bagi beberapa individu, keringat berlebih mungkin merupakan gejala hiperhidrosis, suatu kondisi yang ditandai dengan keringat abnormal yang tidak selalu berhubungan dengan panas atau olahraga. Dokter kulit Selim menjelaskan bahwa kondisi ini dapat secara signifikan mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan kecemasan sosial dan rasa malu.

Untungnya, hiperhidrosis dapat diobati. Antiperspirant, obat-obatan, dan terapi adalah pendekatan umum untuk mengelola keringat berlebih. Dalam kasus yang parah, pilihan bedah dapat dipertimbangkan, seperti menghilangkan kelenjar keringat atau melepaskan saraf yang bertanggung jawab untuk memproduksi keringat berlebih.

Untuk menyingkirkan kondisi medis yang mendasari menyebabkan keringat berlebih, dokter dapat merekomendasikan tes darah dan urin. Kondisi seperti tiroid yang terlalu aktif, masalah jantung, atau gula darah rendah dapat berkontribusi pada keringat berlebih dan perlu ditangani dengan tepat.

Pada akhirnya, penting untuk mengenali bahwa berkeringat adalah proses tubuh alami, tetapi keringat berlebih mungkin memerlukan perhatian dan intervensi. Dengan membuat penyesuaian pola makan, tetap terhidrasi, dan mencari nasihat medis, individu dapat menemukan cara efektif untuk mengelola dan mengurangi keringat berlebih, yang mengarah pada peningkatan kenyamanan secara keseluruhan.


Oleh : Nick Carter
Disunting oleh : Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Pandora