Kabar dan Berita Penerima Beasiswa Al Azhar PM Darussalam Gontor Ulul Albab

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

 Mesir Terapkan Program Pengurangan Beban Untuk Atasi Gelombang Panas




Ululalbab.org - Ketika gelombang panas terik mencengkeram Mesir, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi lonjakan permintaan listrik, yang mengakibatkan pengurangan beban sementara dan pemadaman listrik terjadwal di seluruh negeri. Dengan suhu yang melonjak dan konsumsi listrik mencapai rekor 34.650 megawatt (MW) selama jam sibuk, ketegangan pada jaringan gas alam yang menggerakkan pembangkit listrik negara itu menjadi jelas.


Dalam upaya untuk mengurangi tekanan yang meningkat pada jaringan gas, pemerintah memulai jadwal untuk pemadaman listrik harian, memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada warga tentang pemadaman listrik. Pengurangan beban ini sangat membebani bagi masyarakat, tetapi mereka dianggap perlu untuk mengelola peningkatan konsumsi listrik selama gelombang panas.

Baca Juga : Apa itu Efek Dunning-Kruger dan Bagaimana Pengaruhnya pada Kompetensi Seseorang ?


Sumber resmi menunjukkan bahwa program pengurangan beban diperkirakan akan berlanjut hingga akhir Agustus, dengan meredanya gelombang panas secara bertahap. Namun, Perdana Menteri Mostafa Madbouly telah mengumumkan bahwa "satu atau dua jam" pemadaman listrik dapat bertahan hingga minggu kedua atau ketiga September jika suhu terus melebihi 35 derajat Celcius.


Keputusan pemerintah untuk menerapkan pemadaman listrik sementara bertujuan untuk memastikan stabilitas jaringan listrik dan mencegah potensi pemadaman selama periode permintaan energi yang meningkat ini. Karena suhu diproyeksikan akan tetap tinggi pada bulan Agustus, langkah-langkah pengurangan beban diantisipasi untuk tetap berlaku sampai kondisi cuaca mulai membaik.

Baca Juga : Perilisan 'Barbie' Greta Gerwig Di Mesir Ditunda Hingga 31 Agustus


Menurut Otoritas Meteorologi Mesir (EMA), Agustus diperkirakan akan menyaksikan tingkat kelembaban tertinggi musim panas, dengan suhu rata-rata berkisar antara 34 dan 37 derajat Celcius. Bulan ini juga dapat mengalami periode intermiten dari suhu yang lebih tinggi.


Ketika gelombang panas terus berlanjut, pemerintah terus memantau pola konsumsi energi dengan cermat, dengan harapan mengurangi durasi pelepasan beban segera setelah kondisi memungkinkan. Kesejahteraan warga tetap menjadi prioritas, dan pihak berwenang berkomitmen untuk mengelola situasi sebaik mungkin sampai kondisi cuaca mereda, dan ketegangan pada jaringan listrik mereda.


Oleh :Nick Carter
Disunting oleh : Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Pandora